Sunday, May 9, 2010

baby babbling

Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karena itu setiap manusia mengawali komunikasinya dengan dunia sekitarnya melalui bahasa tangis. Melalui bahasa tersebut, bayi mengkomunikasikan segala kebutuhan dan keinginannya. Sejalan dengan perkembangan kemampuan serta kematangan jasmani terutama yang bertalian dengan proses bicara, komunikasi tersebut makin meningkat dan meluas, misalnya dengan orang di sekitarnya lingkungan dan berkembang dengan orang lain yang baru dikenal dan bersahabat dengannya.


Pada masa perkembangan (0-36 bulan) anak sering mengoceh. Bayi yang mengoceh tak karuan bukan berarti tanpa makna. Sebaliknya, itu pertanda kecerdasan dan proses belajar berbahasa. Saat mengoceh, bayi sebenarnya sedang berusaha menyampaikan pendapat atau ide-idenya. Kalau orang tua sampai memotong ocehan bayi, berarti juga memotong ide yang ingin disampaikan bayi. Perlu diketahui, mengoceh merupakan bagian dari latihan mengembangkan pendapat maupun ide. Jadi, Mengoceh secara tidak langsung akan merangsang kecerdasan-kecerdasan lainnya, termasuk kecerdasan emosional, komunikasi, dan logika matematika. Memasuki usia 3 tahun ke atas anak mulai lancar bicara dan mulai melatih kemampuan menulis.


Peranan orang tua sangatlah penting bagi perkembangan bahasa anak. Salah satu caranya adalah dengan aktif mengajaknya berkomunikasi, menanggapi ocehan-ocehan anak, dan memperkenalkan anak kosa kata baru
Yang perlu jadi perhatian, lakukan stimulasi perkembangan bahasa anak secara menyenangkan dan tanpa paksaan. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak akan mempererat hubungan keduanya.

No comments:

Post a Comment