Sunday, May 23, 2010

sex, gender and beyond



Issue gender merupakan bahasan yang cakupannya bisa dibilang sangaat luas. Saya sampe bingung mau mengangkat tema apa. Tapi supaya lebih enak, seperti biasa saya jelaskan dulu apa itu gender dan sex.

Sex atau jenis kelamin merupakan perbedaan biologis laki-laki & perempuan , dan fungsi reproduksinya. Sex merupakan pemberian Tuhan yang tidak dapat diubah. Kalaupun dirubah, dilakukan lewat operasi kelamin. Misalnya, pria yang ingin berubah jadi wanita akan melakukan operasi untuk menghilangkan penisnya, lalu membuat payudara. Nah, ini yang disebut transsexual. Got it?
Sedangkan, Gender adalah pembedaan peran dan fungsi laki-laki & perempuan hasil konstruksi masyarakat. Yeup! Gender merupakan hasil bentukan masyarakat untuk bagaimana seseorang berperan. Misalnya, dari kecil anak laki-laki diarahkan untuk bermain mobil-mobilan, sementara anak perempuan bermain boneka atau masak-masakan. Anak laki-laki pakai celana, anak perempuan pakai rok dan pita. Laki-laki bekerja, sementara perempuan mengurus rumah.

Mainstream yang berkembang di masyarakat berpendapat bahwa perempuan lebih cocok mengurus wilayah domestic. Di Indonesia popular dengan istilah ‘dapur, sumur, kasur’. Yuck! Jujur, saya pribadi geli dan ingin ketemu langsung sama orang yang membuat istilah itu. Hehehe.
Banyak suami yang melarang istrinya yang bekerja di kantor dianggap menyalahi kodrat karena menelantarkan keluarganya. Kalau kita flashback ke jaman dulu, perempuan Indonesia dilarang untuk ke sekolah. Di Arab Saudi, wanita tidak memiliki hak suara untuk ikut pemilu (yang untungnya sekarang tidak lagi), petani wanita Afrika mendapat pinjaman modal lebih sedikit daripada petani laki-laki padahal hasil panen petani wanita sama dengan petani laki-laki. Bayangkan jika pinjaman modal mereka setara!
Coba kita lihat Cut Nyak Dhien, R.A Kartini dan Joan of Arc. Mereka bertiga merupakan contoh wanita-wanita tangguh dan mandiri yang tidak takut untuk menembus batas norma-norma pada jaman itu. Presiden USA, Barrack Obama aja mengakui dia tidak akan bisa memenangkan kampanye tanpa Michelle Obama, isterinya.Ada yang bilang, perharps because men feel a little threatened and insecure with women’s potential. That’s why, ada pengkotak-kotakan peran gender.



Dari kasus-kasus seperti di atas (dan masih banyak lagi), dari sinilah feminism lahir. Feminisme adalah Paham yang menganut kesetaraan gender. Dimana laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan dan kedudukan yang setara. Tapi, feminism menimbulkan kontroversi. Banyak yang menilai kesetaraan gender dianggap bertentangan dengan kodrat alami perempuan. Hmm…

Tapi, menurut saya, feminism bukanlah sebuah deklarasi perang melawan laki-laki. However, Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan untuk hidup berpasangan dan saling melengkapi.

Monday, May 10, 2010

perkembangan emosi anak





hi! kali ini saya akan membahas tentang perkembangan emosi pada anak. Dari foto di atas, terdapat beberapa ekspresi dari emosi. Lantas ,seperti biasa, saya membuka Wikipedia untuk menemukan definisi emosi, yaitu perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi itu sendiri dapat bermacam-macam bentuknya misalkan saja senang, sedih bahkan terharu juga merupakan emosi.

Kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan dengan orang lain.
Emosi dapat dikembangkan oleh keluarga, sekolah dan lingkungan. Untuk mengembangkan emosi agar berdampak positif maka perlu dilakukan upaya proses belajar yang salah satunya dengan menggunakan metode atau kegiatan bermain. Melalui bermain anak dapat menumpahkan seluruh perasaannya, seperti: marah, takut, sedih, cemas atau gembira. Dengan demikian, bermain dapat merupakan sarana yang baik untuk pelampiasan emosi, sekaligus relaksasi. Misalnya saja pada saat anak bermain pura-pura atau bermain dengan bonekanya. Selain itu bermain juga dapat memberi kesempatan pada anak untuk merasa kompeten dan percaya diri. Dalam bermain, anak juga dapat berfantasi sehingga memungkinkannya untuk menyalurkan berbagai keinginan-keinginannya yang tidak dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata ataupun menetralisir berbagai emosi-emosi negatif yang ada pada dirinya seperti rasa takut, marah dan cemas.

Di bawah ini merupakan 6 tingkatan perkembangan emosi pada anak

1.Regulasi diri dan minat terhadap lingkungan.
2.Kemampuan anak terlibat dalam relasi dengan keakraban dan keintiman.
3.Kemampuan terlibat dalam komunikasi dua arah. Bukan hanya secara verbal ( misalnya respon terhadap gesture, memulai interaksi, menunjukkan emosi keakraban).
4.Kemampuan anak dalam menciptakan komunikasi kompleks. mengekspresikan keinginan dan emosi secara lebih berwarna, kompleks dan kreatif.
5.Kemampuan anak untuk menciptakan ide, mengenal simbol, termasuk bahasa yang melibatkan emosi. Kemampuan menciptakan ide awalnya berkembang melalui permainan pura-pura yang memberikan kesempatan bereksperimen dengan perasaan, keinginan dan harapan.
6.Kemampuan anak untuk menciptakan kaitan antar berbagai ide sehingga mampu berpikir secara logis dan sesuai dengan realitas.

Untuk menstimulasi perkembangan emosi anak, try these steps :)

- tunjukkanlah kegembiraan pada saat berinteraksi dengan anak.
- jangan menghindari area emosi yang tidak disukai agar anak belajar menghadapinya.
- Jangan mundur bila anak bereaksi emosi keras, tetaplah pada tujuan (konsisten) tetapi tenangkan dia.
- Jangan terlalu/kurang menstimulasi dan memancing interaksi
- dorong anak untuk mengambil inisiatif, memecahkan masalah, membahasakan emosi, menghadapi realitas dan bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya (konsekuen).

Sunday, May 9, 2010

baby babbling

Bahasa adalah segala bentuk komunikasi di mana pikiran dan perasaan seseorang disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Oleh karena itu setiap manusia mengawali komunikasinya dengan dunia sekitarnya melalui bahasa tangis. Melalui bahasa tersebut, bayi mengkomunikasikan segala kebutuhan dan keinginannya. Sejalan dengan perkembangan kemampuan serta kematangan jasmani terutama yang bertalian dengan proses bicara, komunikasi tersebut makin meningkat dan meluas, misalnya dengan orang di sekitarnya lingkungan dan berkembang dengan orang lain yang baru dikenal dan bersahabat dengannya.


Pada masa perkembangan (0-36 bulan) anak sering mengoceh. Bayi yang mengoceh tak karuan bukan berarti tanpa makna. Sebaliknya, itu pertanda kecerdasan dan proses belajar berbahasa. Saat mengoceh, bayi sebenarnya sedang berusaha menyampaikan pendapat atau ide-idenya. Kalau orang tua sampai memotong ocehan bayi, berarti juga memotong ide yang ingin disampaikan bayi. Perlu diketahui, mengoceh merupakan bagian dari latihan mengembangkan pendapat maupun ide. Jadi, Mengoceh secara tidak langsung akan merangsang kecerdasan-kecerdasan lainnya, termasuk kecerdasan emosional, komunikasi, dan logika matematika. Memasuki usia 3 tahun ke atas anak mulai lancar bicara dan mulai melatih kemampuan menulis.


Peranan orang tua sangatlah penting bagi perkembangan bahasa anak. Salah satu caranya adalah dengan aktif mengajaknya berkomunikasi, menanggapi ocehan-ocehan anak, dan memperkenalkan anak kosa kata baru
Yang perlu jadi perhatian, lakukan stimulasi perkembangan bahasa anak secara menyenangkan dan tanpa paksaan. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak akan mempererat hubungan keduanya.